BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman yang semakin modern ini, sulit untuk bersaing dalam hal mencari pekerjaan. Butuh kemampuan ekstra untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Jalan satu-satunya untuk menyelesaikan permasalahan ini ialah dengan menciptakan pekerjaan sendiri. Dalam hal ini, akal, usaha yang keras, dan kreatifitas yang tinggi lah yang sangat dibutuhkan, supaya pekerjaan tersebut tidak kandas di tengah jalan akibat persaingan yang semakin ketat dan menghasilkan penghasilan yang memuaskan.
Namun untuk mencapai hal tersebut, manusia sering menyerah ditengah jalan. Ini diakibatkan lemahnya mental dalam diri terhadap cobaan-cobaan untuk mencapai sukses. Mereka yang mudah menyerah, kurang memahami lebih dalam apa yang disebut dengan usaha keras. Untuk itulah diperlukan motivasi-motivasi untuk mereka dalam mengiringi usahanya tersebut.
Motivasi bisa didapatkan dimana saja, bahkan secara tidak langsung motivasi bisa didapat asalkan kita bisa melihatnya lebih teliti. Untuk mereka yang masih mudah menyerah dalam berusaha, motivasi bisa didapat dari orang-orang sukses yang sebelumnya telah merasakan asam garam kehidupan. Bahkan dari seorang tukang duplikat kunci pun, kita bisa termotivasi setelah mendengarkan perjalanan hidupnya
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah memberikan pandangan dari sisi lain kehidupan agar para pembaca dapat termotivasi. Selain itu makalah ini dibuat untuk menggantikan nilai UAS semester dua untuk mata kuliah Character Building.
BAB II
LANDASAN TEORI
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan atau energi seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja atau prestasi seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:
(1) durasi kegiatan
(2) frekuensi kegiatan
(3) persistensi pada kegiatan
(4) ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan
kesulitan
(5) devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
(6) tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan
(7) tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan
(8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan.
BAB III
PEMBAHASAN
Hasil yang kami peroleh di lapangan dengan metode wawancara, telah kami rangkum sedemikian rupa dalam bentuk video atau gambar-gambar. Ringkasan isi wawancara kami ringkas menjadi suatu cerita.
Kami mewawancarai seorang lelaki paruh baya yang berprofesi sebagai tukang duplikat kunci di daerah curug, Kalimalang, Jakarta Timur. Beliau bernama Pak Budiarto. Pak Budiarto telah menggeluti usahanya ini sejak tahun 1977. Beliau mempunyai seorang istri bernama Ibu Nuraini dan telah dikaruniai 4 orang anak serta 7 orang cucu.
Pada awalnya Pak Budiarto adalah seorang kru film di sebuah rumah produksi. Namun beliau merasa tidak cocok dengan pekerjaan itu karena merasa pekerjaan tersebut tidak mempunyai masa depan yang menjanjikan.
Suatu ketika, Pak Budiarto berkenalan dengan seseorang yang berprofesi sebagai tukang duplikat kunci. Pak Budiarto merasa tertarik dengan pekerjaan tersebut dikarenakan pekerjaan tersebut sangat mudah, tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra, mempunyai nilai seni, dan bisa membantu orang lain.
Beliau pun mulai belajar dari kenalannya tersebut tentang keahlian membuat kunci. Setelah dirasa mahir, beliau memberanikan diri untuk membuka usahaanya sendiri dan meninggalkan pekerjaannya sebagai kru film.
Dengan bermodalkan alaat kikir dan mesin sederhana, kini Pak Budiarto bisa memperoleh keuntungan Rp 50.000/hari. Sehingga dalam sebulan, beliau memperoleh keuntungan Rp 1.500.000, setara dengan gaji pegawai kantoran.
Telah banyak suka duka yang beliau rasakan selama berprofesi sebagai tukang duplikat kunci. Banyak orang yang memandang sebelah mata tentang profesi ini, karena mereka menganggap profesi tersebut sama sseperti maling.
Namun , Pak Budiarto juga mempunyai harapan tentang usahanya tersebut. Beliau ingin menjadi seorang inspirator dan suplayer bahan dasar pembuatan kunci. Namun harapan itu belum juga terwujud karena terbentur masalah modal. Kata-kata yang selalu beliau pegang untuk kuat menjalani hidup adalah, ”Dalam menjalani sebuah kehidupan, janganlah bergaul dengan memandang derajat seseorang. Dengan seperti itu, maka kita bisa mendapatkan ilmu yang lebih”
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perjalanan hidup Pak Budiarto pantas untuk dijadikan sebuah motivasi untuk orang-orang yang merasa belum mencapai suksesnya. Setiap pekerjaan bisa diciptakan semua orang asal mau berusaha dan berkreatifitas tinggi. Profesi yang unik akan lebih dikenal masyarakat dan membuat mereka merasa tertarik.
B. Usul dan saran
Sebaiknya Pak Budiarto harus berusaha lebih giat agar usahanya cepat berkembang. Cobalah mencari relasi atau investor untuk mengembangkan usahanya tersebut.
C. Dokumentasi Kegiatan
Kamis, 06 Mei 2010
Makalah Motivasi
12.03
disaster area
0 komentar:
Posting Komentar